Tab Pages

Friday, November 8, 2013

To Wed a Wicked Earl by Olivia Parker


To Wed a Wicked Earl (Devine & Friends, #2)

Judul : At the Bride Hunt Ball
Penulis :  Olivia Parker
Seri : Devine and Friends #2
Genre : Historical Romance
Penerbit : - (belum diterbitkan)
Tahun terbit : - (belum diterbitkan)
My Rating :


Earl of Rothbury sudah lama diam-diam menyukai Miss Charlotte Greene tapi tidak menyatakannya karena dia tahu bahwa Charlotte jatuh cinta pada Lord Tristan Devine. Pada saat pemilihan istri Lord Tristan, Charlotte sungguh terpukul karena rupanya Tristan tidak memilihnya dan pada saat itu muncul Rothbury, yang reputasinya sebagai playboy, datang menghiburnya dan mengajaknya berdansa. Karena Rothbury selama ini diketahui oleh orang-orang sedang mengejar Lady Rosalind, adik Tristan dan karena ingin membalas perbuatan Tristan dengan membuat pria itu cemburu, maka Charlotte datang menemui Rothbury untuk menawarkan pertemanan.
Jalinan pertemanan yang aneh, menurut Rothbury. Dia bilang pada Charlotte bahwa pria tidak akan bisa berteman dengan wanita, karena pada satu titik akan datang dimana salah satu dari mereka akan mempunyai perasaan suka. Charlotte pun dengan polos menyatakan itu tidak akan terjadi, karena menurut Charlotte, Rothbury hanya melihatnya sebagai adik dan tentu saja, Charlotte adalah wallflower yang kikuk jika tidak memakai spectacle-nya.
Sampai pada akhirnya Rothbury membutuhkan bantuan Charlotte untuk mengelabui neneknya yang sangat ingin melihat Rothbury menikah. Charlotte pun setuju karena Tristan juga akan datang ke acara yang diadakan nenek Rothbury tersebut. Tapi mulai timbul perasaan aneh dalam diri Charlotte, dan dia mulai menyukai Rothbury tanpa tahu bahwa Rothbury selama ini sudah menyukainya terlebih dulu.

--

Satu kata. Lumayan. Bila dibandingkan seri sebelumnya, kisah seri Devine& Friends kedua ini cukup standar. Yang bikin malas membacanya, sikap Rothbury yang katanya menyukai Charlotte sudah lama, tapi nggak berani menyatakan, takut penolakan kayanya. Jujur, awal membaca seri ini berat banget, tidak ada niat untuk melanjutkan ke chapter selanjutnya (nggak seperti yang aku rasakan di seri pertama). Sampai akhir kesan plain-nya makin kerasa dan makin boring. Entah kenapa tidak ada something dalam cerita yang bikin gereget gitu.
Yah, semoga seri ketiganya nggak lebih membosankan dari seri yang kedua ini.


No comments :

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...